Friday, October 15, 2004

Mimpi kita lain-lain - Unknown

Terjaga aku dari lena
Terdengar anakku sedang ketawa
Apakah yang sedang bermain di mimpinya
Deru keluar hingga alam nyata

Malah aku tersenyum bila mendengar ketawa
Mententeramkan jiwa aku yang gelisah
Kerana mimpiku tadi nyata aneh sekali
Aku mimpi anakku mendapat luka

Wahai anak yang aku sayangi
Meski kita sama satu darah
Malah hampir kita satu wajah
Namun mimpi kita tetap lain-lain
Kita dua manusia yang berbeza

Hidupmu membawa namaku
Dan aku membawa hidupmu
Sekira silap langkahku
Maka tersilap Arahmu

Namun Duniamu masih luas lagi

Kau carilah mimpimu ketawa
Tinggalkan daerah kecewa
Kerana aku ingin dalam mimpimu ketawa
Hadirmu membuatku gembira

Kiranya mimpi-mimpiku derita
Jangan hidup dalam mimpiku
Yang sentiasa kecewa
Sentiasa curiga
Sungguhku takut engkau terluka

firdaus | 7:01 PM | 0 comments

Puisi Putih Kepada Kawan - Zaihasra

Usah lemparkan jauh-jauh rindumu
pada karang semakin tua
di mana angin terlalu kejam
untuk mengerti.
hidupmu harus kauhidupi
mesti hangat bumi yang kaupijak
sehangat air mata kekasih
sebelum kematiannya!

mengapa harus bertanya?
sedang jawapan tersedia ada!

kerana kehidupan ini bebas untuk memilih
laalu pilihlah nilainya.
dingin,
ruang dan waktumu
pasti mencatatkan milik
pada pertanyaan terakhir
engkau menggantungkan harapam.

Marduati,
pilih jalanmu
tapi usah lupa pul;ang
sebab, setiap pengembara harus
kembali di mana tempat ia bermula!

dan mesti keras keputusan yang diambil
darah nilainya
budi tuntutan
hati adalah milikmu
awas, di perangkapnya!

(1983)

firdaus | 7:00 PM | 0 comments

Sunday, October 03, 2004

Melayuku Melayumu - by Mohammed Latiff Mohammed

Telah kutafsir makna Melayuku
dari mata dah bibir sejarah
yang luka bagai selendang berdarah
yang pilu bagai perawan berduka
mengalirnya Melayumu
lembut dan terus
menjadi embun
dingin mempesona
dan Melayuku
bagai riak danau
terkandas di lumpur
berdebu dan kotor.
Telah kujumpa Melayumu
berjebat dan bertuah
menggengam tangan membuka dada
dan Melayuku duka rindunya
dipeluk belantara kota
dibelai aspal jalan raya
Melayumu adalah bulan purnama
harum cempaka wangi cendana
Melayuku adalah pelamin yang patah
pusara yang legam
dan malam yang pasrah...

(Contributed by Noraini on 3/10/04)

firdaus | 5:07 AM | 0 comments


-Firdaus Collection-

Tulus Berdoa
Pejuang Mimpi
Nasihat Mak Ayah
Soalan Tak Terucap
Puisi Segera Selamba
Niat Kita
Adikku
Gambar Adik
Sabah Cuma Tinggal Sejarah
Untuk Sahabatku
Untuk Sahabatku II
Van Iftar
Terpesona
Keliru
Remaja
Basikalku
Ilmuku
Aku
Apa Ini ?


-Family Portrait-

My sister's wedding Posted by Hello

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

-Personal Info-

Mohamad Firdaus Abdul Karim

living
with a blatant
disregard for life

-Fruits of Contemplation-
from Flyboys

"when you risked it all, the sky, is the limit..."

-Previous Posts-

-More Puisipoems-

August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
August 2005
January 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
November 2006
January 2007
May 2007
June 2007
March 2008
April 2008
May 2008
September 2010

-Quote-

"When once you have tasted flight,
you will forever walk the earth
with your eyes turned skyward,
for there you have been,
and there you will
always long to return."

- Leonardo Da Vinci

-Fellowship Of The Blog-

Nur Raudhah
Sara & Ruth
Liza Ibrahim
Haslinah
Juliah
Sarah
Iskandar
Anim
Muhammad Shafiee
Ike Afnifa
Nurani Haza
Jackie
Rohani
Hassanal Bagul
Lilyana
Asryna
Muhammad Syafiq
Nurrisam
Ninie
Nur Amalina