Sunday, May 08, 2005

Kurang Ajar - by Dato' Usman Awang

Sebuah perkataan yang paling ditakuti
Untuk bangsa kita yang pemalu.

Sekarang kata ini kuajarkan pada anakku;
Kau harus menjadi manusia kurang ajar
Untuk tidak mewarisi malu ayahmu.

Lihat petani-petani yang kurang ajar
Memiliki tanah dengan caranya
Sebelumnya mereka tak punya apa
Kerana ajaran malu dari bangsanya.

Suatu bangsa tidak menjadi besar
Tanpa memiliki sifat kurang ajar

firdaus | 8:06 PM | 1 comments

Diponegoro - by Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

(Februari 1943)
Budaya, Agustus 1954

firdaus | 7:56 PM | 0 comments

Toleh - by Nurani Haza

Diri ini masih cari
Mana aku yang dulu
Mana aku yang lama
Dalam sedih mencari jawapan
Dalam kalut mencari balasan
Keputusan yang mengubah pendirian
Juga mengubah nilai diri

Dalam kebuk yang kelam
Dalam ruang yang sempit
Tiada satu pun bebayang aku
Mungkin kerana lampunya malap
Atau memang tiada cahaya langsung
Pantulan diri tiada kelihatan

Memang kawan cermin diri
Tapi mengapa kawan tak mencerminkan diri sendiri
Nampak diri macam sempurna
Sebab sahabat kita memang sehabis baik
Kurang cacat celanya

Tapi, bila renung balik dalam diri
Tak terkira kelemahan diri
Tak terbilang kekurangan jiwa
Rasa kosong menyelinap jiwa
Kenapa kini baru terasa?

Dulu, taklah sebegini
Sekarang, hilang sudah segala seri
Bila usia makin tinggi
Nafsu pulak mengawal diri
Akal kini kutolakkan ke tepi
Apa lagi iman di hati
Hingga hilang pertimbangan diri
Sampai habis caturan hidup untuk diperjudikan

Bangunlah diri
Insafi kesalahan
Tangisilah kekesalan
Aturkan langkah maju ke depan
Sesekala tolehlah ke belakang
Mungkin ada sesuatu yang berharga
Tercicir mungkin ketika sibuk ke depan
Berharga sungguh untuk zaman yang akan datang

firdaus | 3:14 AM | 0 comments


-Firdaus Collection-

Tulus Berdoa
Pejuang Mimpi
Nasihat Mak Ayah
Soalan Tak Terucap
Puisi Segera Selamba
Niat Kita
Adikku
Gambar Adik
Sabah Cuma Tinggal Sejarah
Untuk Sahabatku
Untuk Sahabatku II
Van Iftar
Terpesona
Keliru
Remaja
Basikalku
Ilmuku
Aku
Apa Ini ?


-Family Portrait-

My sister's wedding Posted by Hello

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

-Personal Info-

Mohamad Firdaus Abdul Karim

living
with a blatant
disregard for life

-Fruits of Contemplation-
from Flyboys

"when you risked it all, the sky, is the limit..."

-Previous Posts-

-More Puisipoems-

August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
August 2005
January 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
November 2006
January 2007
May 2007
June 2007
March 2008
April 2008
May 2008
September 2010

-Quote-

"When once you have tasted flight,
you will forever walk the earth
with your eyes turned skyward,
for there you have been,
and there you will
always long to return."

- Leonardo Da Vinci

-Fellowship Of The Blog-

Nur Raudhah
Sara & Ruth
Liza Ibrahim
Haslinah
Juliah
Sarah
Iskandar
Anim
Muhammad Shafiee
Ike Afnifa
Nurani Haza
Jackie
Rohani
Hassanal Bagul
Lilyana
Asryna
Muhammad Syafiq
Nurrisam
Ninie
Nur Amalina